METODE ILMIAH
Pengertian Metode Ilmiah
Metode
ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific method
adalah proses berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan
terkontrol.
PERBEDAAN PENGETAHUAN ILMIAH DAN NON ILMIAH
Penelitian ilmiah adalah suatu
kegiatan yang sistematik dan obyektif untuk mengkaji suatu masalah dalam usaha
untuk mencapai suatu pengertian mengenai prinsip-prinsipnya yang mendasar dan
berlaku umum (teori) mengenai masalah tersebut. Penelitian yang dilakukan, berpedoman
pada berbagai informasi (yang terwujud sebagai teori-teori) yang telah
dihasilkan dalam penelitian-penelitian terdahulu, dan tujuannya adalah untuk
menambah atau menyempurnakan teori yang telah ada mengenai masalah yang menjadi
sasaran kajian.
Berbeda dengan penelitian tidak
ilmiah, penelitian ilmiah dilakukan dengan berlandaskan pada metode ilmiah.
Metode ilmiah adalah suatu kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan
ilmiah. Dalam sains dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan, eksperimen,
generalisasi, dan verifikasi. Sedangkan dalam ilmu-ilmu sosial dan budaya, yang
terbanyak dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan pengamatan;
eksperimen, generalisasi, dan verifikasi juga dilakukan dalam kegiatan-kegiatan
penelitian oleh para ahli dalam bidang-bidang ilmu-ilmu sosial dan pengetahuan
budaya untuk memperoleh hasil-hasil penelitian tertentu sesuai dengan tujuan
penelitiannya.
Metode ilmiah berlandaskan pada
pemikiran bahwa pengetahuan itu terwujud melalui apa yang dialami oleh pancaindera,
khususnya melalui pengamatan dan pendengaran. Sehingga jika suatu pernyataan
mengenai gejala-gejala itu harus diterima sebagai kebenaran, maka gejala-gejala
itu harus dapat di verifikasi secara empirik. Jadi, setiap hukum atau rumus
atau teori ilmiah haruslah dibuat berdasarkan atas adanya bukti-bukti empirik.
Perbedaan Penelitian Berdasarkan Keilmiahan :
1. Penelitian Ilmiah
Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah
(Mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang
sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria
dalam menentukan kadar/tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu:
a. Kemampuan memberikan
pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti.
b. Kemampuan untuk meramalkan:
sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama
ditemukan di tempat/waktu lain.
2. Penelitian Non
Ilmiah
a. Berdasarkan Spesialisasi
Bidang (ilmu) garapannya : Sebagian penelitian yang non ilmiah didapati pada
bidang garapan sebagai berikut :
1. Bisnis (Akunting, Keuangan,
Manajemen Pemasaran)
2. Komunikasi (Massa, Bisnis,
Kehumasan / PR, Periklanan)
3. Hukum (Perdata, Pidana,
Tatanegara, Internasional)
4. Pertanian (agribisnis,
Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman)
5. Teknik, Ekonomi (Mikro,
Makro, Pembangunan), dll.
b. Berdasarkan dari hadirnya
variabel (ubahan) :
Variabel adalah hal yang menjadi
objek penelitian, yang ditatap, yang menunjukkan variasi baik kuantitatif
maupun kualitatif. Variabel : masa lalu, sekarang, akan datang.
Penelitian yang
dilakukan dengan menjelaskan/ menggambar-kan variabel masa lalu dan sekarang
(sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to describe = membeberkan/
menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang
adalah penelitian eksperimen.
Syarat-syarat/kriteria agar suatu penelitian
dikatakan sebagai Penelitian Ilmiah
Sifat atau ciri dari penelitian:
1. Pasif, hanya ingin memperoleh
gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan
2. Aktif, ingin memecahkan suatu
persoalan atau menguji suatu hipotesa.
3. Posisi penelitian sendiri
pada umumnya adalah menghubungkan:
(1) Keinginan
manusia,
(2)
Permasalahan yang timbul,
(3) Ilmu
pengetahuan, dan
(4) Metode
ilmiah.
Langkah-langkah
Operasional Metode Ilmiah
A. Perumusan masalah yang dimaksud dengan masalah yaitu pernyataan apa,
mengapa, ataupun bagaimana tentang obyek yangteliti. Masalah itu harus jelas
batas-batasnya serta dikenal faktor-faktor yang mempengaruhinya.
B. Penyusunan hipotesis; yang dimaksud hipotesis yaitu suatupernyataan yang
menunjukkan kemungkinan jawaban untukmemecahkan masalah yang telah ditetapkan.
Dengan kata lain,hipotesis merupakan dugaan yang tentu saja didukung
olehpengetahuan yang ada. Hipotesis juga dapat dipandang sebagai jawaban
sementara dari permasalahan yang harus diujikebenarannya dalam suatu obserevasi
atau eksperimentasi.
C. Pengujian hipotesis, yaitu berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang
relevan dengan hipotesis yang telah diajukan untuk dapatmemperlihatkan apakah
terdapat fakta-fakta yang mendukunghipotesis tersebut atau tidak. Fakta-fakta
ini dapat diperoleh melalui pengamatan
langsung dengan mata atau teleskop atau dapat jugamelalui uji coba atau
eksperimentasi, kemudian fakta-fakta itudikumpulkan melalui penginderaan.
D. Penarikan kesimpulan
penarikan kesimpulan ini didasarkan ataspenilaian melalui analisis dari fakta
(data) untuk melihat apakahhipotesis yang diajukan itu diterima atau tidak.Hipotesis
itu dapat diterima bila fakta yang terkumpul itumendukung pernyataan hipotesis.
Bila fakta tidak mendukung makahipotesis itu ditolak. Hipotesis yang diterima
merupakan suatupengetahuan yang kebenarannya telah diuji secara ilmiah,
danmerupakan bagian dari ilmu pengetahuan.
KEUNGGULAN
& KETERBATASAN SERTA PERANAN METODE ILMIAH DALAM PERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN
Keunggulan metode ilmiah, antara
lain :
·
Mencintai kebenaran
yang objektif dan bersikap adil;
·
Kebenaran ilmu yang
absolute sehingga dapat dicari terus menerus;
·
Mengurangi kepercayaan
pada tahayul, astrologi maupun peruntungan, dan lain lain
Sedangkan keterbatasan
metode ilmiah adalah ketidak sanggupannya menjangkau untuk menguji adanya
Tuhan, membuat kesimpulanyang berkenaan dengan baik buruk atau system nilai dan
juga tidak dapat menjangkau tentang seni dan keindahan.
No comments:
Post a Comment