Psikologi dan internet dalam lingkup transpersonal:Global Brain dan peran Internet
Global Brain
Global Brain adalah konseptualisasi dari jaringan di
seluruh dunia yang dibentuk oleh semua orang di dunia bersama-sama dengan
teknologi informasi dan komunikasi yang menghubungkan mereka menjadi cerdas
dalam mengatur dirinya sendiri. Internet menjadi lebih cepat, lebih cerdas, dan
lebih menyeluruh, semakin mengikat kita bersama-sama ke dalam sistem pengolahan
informasi tunggal yang berfungsi seperti sistem saraf di bumi. Kecerdasan
jaringan ini bersifat kolektif atau didistribusikan, tidak terpusat atau local
dalam setiap individu tertentu, organisasi atau sistem komputer.
Computer Supported Cooperative Work
CSCW pertama kali digunakan
oleh Irene Greif dan Paul M. Cashman pada tahun 1984, pada sebuah workshop yang
dihadiri oleh mereka yang tertarik dalam menggunakan teknologi untuk memudahkan
pekerjaan mereka. CSCW mengangkat isu seputar bagaimana aktivitas-aktivitas
kolaboratif dan koordinasi didalamnya dapat didukung teknologi komputer.
Beberapa orang menyamakan CSCW dengan groupware, namun yang lain mengatakan
bahwa groupware merujuk kepada wujud nyata dari sistem berbasis komputer,
sedangkan CSCW berfokus pada studi mengenai kakas dan teknik dari groupware itu
sendiri, termasuk didalamnya efek yang timbul baik secara psikologi maupun
sosial.
Dengan CSCW maka groupware
dapat dimaksimalkan dengan kakas dan teknik yang dikembangkan oleh CSCW
tersebut. Sehingga sistem kerja kelompok yang terkoneksi internet bisa
dimaksimalkan serta dicari pengembangannya lebih lanjut.
Ketertarikan Interpersonal dalam Internet
Dalam berinternet para netter
dibuai dengan banyaknya fitur internet seperti mailing, chatting, gaming, serta
jejaring sosial. Dalam menggunakan
fitur tersebut kita biasanya tidaklah sendiri, melainkan kita bertemu netter
lain baik secara langsung maupun tidak dan karena hal tersebut muncullah
komunikasi diantara para netter karena desakan kebutuhan manusia seperti
kebutuhan akan aktualisasi diri dan kebutuhan akan eksistensi orang lain. Dari komunikasi itulah timbul
ketertarikan antara netter satu dengan lainnya seperti seorang gamer yang
menjagokan karakter buatan orang lain yang jauh lebih kuat dari karakter game
yang ia buat, atau seorang pengguna jejaring sosial yang tertarik dengan lawan
jenis setelah melihat gambar profil orang lain yang dianggapnya menarik, bahkan
dengan fitur teleconference yang juga disediakan dalam berinternet menambah
peluang terjadiny ketertarikan
antara netter satu dengan lainnya.
A. Consciounsness
Sadar atau kesadaran kolektif adalah seperangkat
keyakinan bersama, gagasan dan sikap moral yang beroperasi sebagai kekuatan
pemersatuan dalam masyarakat. Istilah ini diperkenalkan oleh sosiologi Perancis
Emile Durkheim di Divisinya Buruh di Masyarakat pada tahun 1893.
Conscience dalam bahasa Perancis bisa diartikan sebagai “ hati
nurani “ dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai “ sadar “ atau persepsi
atau kesadaran, dan komentator dan penerjemah dari Durkheim tidak setuju.
Adapun “ kolektif “, Durkheim membuat jelas bahwa ia tidak reifying atau hypostaizing konsep
ini, baginya itu adalah “ kolektif “ hanya dalam artian itu adalah umum untuk
banyak individu ; cf. Fakta sosial.
B.
Unconscius
Dalam teori
yang di kemekukakan oleh Sigmund freud, kepribadian manusia di ibaratkan
sepertei gunung es, dimana yang kita ketahui hanya sedikit bagian di ujung
gunung es, dan bagian terbesar dari kepribadian berada pada alam tidak sadar,
dalam teori freud alam tidak sadar bersifat absrtak dan berupa gagasan dan
dorongan dorongan, tidak seperti alam sadar yang berhubungan langsung dengan dunia
nyata. Namun tidak berarti alam tidak sadar tidak dapat berhubungan dengna
dunia nyata, seringkali alam tidak sadar kita mendorong dan mencoba untuk
memasuki alam sadar kita dengan mengelabui primary
sendor yang memiliki tugas untuk memfilter hal-hal yang akan di lakukan
oleh alam sadar kita, alam tidak sadar menyelinap seakan akan ingatan ingatan
itu baik dan berguna jika dilakukan oleh alam sadar kita. Ketika ingatan
tersebut masuk kea lam sadar kita, kita tak lagi mengenali mereka seperti apa
adanya; kita justru melihatnya sebagai pengalaman yang relative menyenangkan
dan tak mengancam.
Pada banyak
kasus, gambaran-gambaran tersebut memiliki motif-motif seksual atau agresi yang
kuat, karena perilaku seksual dan agresi pada masa kanak-kanak seringkali diganjar
dengan tekanan dan hukuman. Tekanan dan hukuman ini seringkali menciptakan
kecemasan dan memicu represi, yaitu dorongan agar pengalaman yang tidak
diinginkan serta membawa kecemasan masuk ke alam tidak sadar yang melindungi kita dari rasa sakit akibat kecemasan
tersebut.
Dalam
kaitannya peran internet dalam menciptakan suasana unconscious, dunia maya
menyediakan tempat dalam pemenuhan dorongan dorongan seksual dan agresi yang
berada dalam alam tidak sadar kita, dalam dunia maya kita secara bebas mengakses
informasi yang positif dan juga yang negative, seperti akses video porno yang
akan memberi kesenagna seksual, alam tidak sadar kita dapat dengan mudah
mempengaruhi perasaan kita bahwa “melihat video porno itu tidak papa, toh tidak
ada yang tahu” alam tidak sadar menyelinap kea lam sadar seperti itu, dengan
sangat mudahnya alam sadar kita terpengaruh oleh alam tidak sadar kita.
C. Collective Unconsciousness
Ketidaksadaran kolektif istilah psikologi analitis,
diciptakan oleh Carl Jung. Hal ini diusulkan untuk
menjadi bagian dari pikirin bawah sadar, dinyatakan dalam kemanusian dan semua
bentuk kehidupan dengan sistem saraf, dan mmenjelaskan bagaimana struktur jiwa
mandiri mengatur pengalaman. Jung dibedakan ketidaksadaran kolektif dari
ketidak sadaran pribadi, dalam ketidaksadaran pribadi adalah reservoir pribadi
pengalaman unik untuk setiap individu, sedangkan terkumpul ketidaksadaran
kolektif dalam cara yang sama dengan masing-masing anggota dari suatu spesis
tertentu. Isi dari ketidaksadarn kolektif disebut arketipe, ada berbagai macam
arketipe, seperti anima, animus, great mother, wisdom old man, superhero, dan
diri sendiri. Pengendan arketipe dari generasi ke genrasi dapat berbagai
mediasi, salah satunya melalui media internet, sebagai contoh adalah superhero
yang di definisikan sebagai seseorang yang memiliki kekuatan melawan orang
jahat yang menghancurkan orang banyak, pengenalan atau pengendapan arketipe
superhero dari generasi dapat dilakukan slah satunya melalui media internet,
banyak sekali cerita yang mendefinisikan superhero dari berbagai dunia mengenai
superhero, kita tanpa harus hidup di masa lalu dapat menhetahui apa itu super
hero melalui cerita dan artikel yang dimuat di media internet.
Tabel
Kinerja
Nama
|
NPM
|
Tugas
|
Desi Trihandayani
|
1251321
|
Mencari materi compter
support cooperative work
|
Inggit Dewintia
|
14513421
|
Mencari Materi ketertatikan
interpersonal
|
Lina Hutamningrum
|
14513989
|
Mencari Materi Golbal brain
|
Mutiara Ulfah
|
16513246
|
Mencari Materi Conscius
|
Trie Sara Damayanti
|
18513987
|
Mencari Materi collective
unconscious
|
Wisnu Aji Pranoto
|
19513345
|
Mencari materi unconscious,
editor
|
Sumber:
informasinya sudah cukup
ReplyDeletelengkap karena juga ada istilah dari psikologi analitis dll
nice info :)
ReplyDeleteTerimkasih atas informasinya, yang saya tanyakan adalah apakah ada suatu dampak pada dunia nyata jika seseorang lebih tertarik terhadap pertemanan online atau grup pada internet?
ReplyDeleteTerimakasih atas informasinya. Cukup memberi wawasan baru :)
ReplyDeleteterimakasih nina untuk informasinya sangat bermanfaat :)
ReplyDeleteNice info, terus posting info2 menarik yaa...
ReplyDeleteweeeww merci bien atas info nya, lumayan menarik juga :D
ReplyDelete